padabudidaya ikan menggunakan Mikroskop (Poole, 2004). HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN Petani ikan yang belum paham tentang pentingnya keberadaan plankton pada budidaya ikan di Danau Toba. Oleh karena itu, pengabdian ini dimulai dengan memberikan informasi (paparan) tentang pengertian plankton, macam-macam plankton dan manfaat dari plankton. Ukuransuhu yang bagus untuk pembenihan ikan konsumsi ialah sekitar 25-31 derajat celcius. Temperature yang begitu dingin akan membuat ikan jadi turun tingkat metabolismenya. Temperature yang begitu panas akan menghancurkan kerja enzim metabolisme pada ikan. Pengkajian Pakanmerupakan kunci keberhasilan dalam budidaya perikanan, karena berpengaruh terhadap ketahanan dan perkembangan larva. Jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan ada dua jenis, yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami adalah sejenis pakan ikan yang berupa organisme air renik seperti, fitoplankton (Basri,2013). Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. ArticlePDF AvailableAbstractKadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things IoT untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen DO dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, Vol. 5, No. 2, Desember 2020, Hal. 231-236 Terakreditasi “Peringkat 3” oleh Kemenristek/BRIN, Nomor SK 85/M/KPT/2020 DOI 231 p-ISSN 2548-737X e-ISSN 2548-8678 Diterima 26 Oktober 2020; Direvisi 11 November 2020; Disetujui 26 November 2020 JTERA, Vol. 5, No. 2, Desember 2020 © 2020 JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, Politeknik Sukabumi Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar Oksigen pada Kolam Budidaya Ikan Lele Arif Sumardiono, Saeful Rahmat, Erna Alimudin, Novita Asma Illahi Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr. Soetomo No. 01 Kabupaten Cilacap, Indonesia arifsumardiono Abstrak Kadar oksigen dan suhu dalam air budidaya harus diperhatikan dengan baik. Jika kadar oksigen dan suhu tidak diperhatikan maka akan berakibat fatal pada metabolisme tubuh ikan sehingga energi pada ikan untuk bergerak, berkembang, dan bereproduksi akan terganggu. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kematian pada ikan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dengan teknologi Internet of Things IoT untuk memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele. Metode yang digunakan adalah merancang sebuah sistem kontrol monitoring oksigen dan suhu pada air kolam budidaya terintegrasi ke internet menggunakan Arduino WiFi serta sensor Disolved Oxygen DO dan sensor suhu DS18B20 untuk pengambilan data. Pengambilan data dilakukan secara realtime. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan hasil kadar oksigen dan suhu dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Kata kunci Disolved Oxygen DO, monitoring, budidaya lele, IoT Abstract The oxygen level and temperature in the culture water must be considered carefully. If oxygen levels and temperature are not considered, it will be fatal to the fish's metabolism so that the energy for the fish to move, develop and reproduce will be disrupted. It can also cause fish mortality. This study aims to design a system with Internet of Things IoT technology to monitor oxygen levels and temperature in catfish aquaculture pond water. The method used is to design an oxygen and temperature monitoring control system in aquaculture pond water integrated to the internet using Arduino WiFi and a Disolved Oxygen DO sensor and a DS18B20 temperature sensor for data retrieval. Data collection is carried out in real time. The test results show that the system can work with the results of oxygen levels and temperature can be monitored by sending data to the database and displayed on the website and mobile phone. Keywords Disolved Oxygen DO, monitoring, catfish farming, IoT I. PENDAHULUAN Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ikan agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara maksimal [1]. Budidaya ikan lele banyak diminati oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia dikarenakan masa panen yang singkat yaitu antara 2 bulan hingga 3 bulan [2]. Namun, di dalam budidaya ikan lele perlu diperhatikan dari segi kadar oksigen dan suhu pada air [3]. Kadar oksigen dalam air untuk budidaya ikan lele minimal 3-5 ppm [4]. Penelitian sebelumnya mengusulkan solusi untuk sistem monitoring pada budidaya ikan laut yaitu ikan kerapu dengan menggunakan sensor DS18B20 dan sensor pendeteksi kekeruhan air [5]. Tahun 2018 terdapat penelitian budidaya ikan lele menggunakan Raspberry Pi yang hasilnya akan ditampilkan dalam mobile view dengan teknologi Internet of Things IoT [6]. Penelitian sebelumnya terdapat pembuatan sistem untuk memonitoring suhu, kelembaban, dan pakan otomatis pada kolam budidaya ikan lele sangkuriang menggunakan Ethernet Shield dan Arduino Uno [7]. Pemantauan kualitas air saat ini masih banyak yang dilakukan secara manual sehingga dikatakan tidak efektif dan butuh waktu yang lama [8]. Oksigen diperlukan oleh ikan lele untuk metabolisme tubuh sehingga menghasilkan energi untuk aktivitas gerak, pertumbuhan dan repdroduksi [9]. Sistem IoT dapat Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 232 dimanfaatkan karena dapat mengumpulkan data mentah dan mengolah data mentah yang berasal dari sensor-sensor di sekitarnya dengan benar dan efisien [10]. Pada penelitian ini, yang dilakukan yaitu memonitoring kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya menggunakan mikrokontroler Arduino WiFi. Data-data yang akan dihasilkan oleh sensor DO dan sensor suhu DS18B20 akan dikirimkan terlebih dahulu melalui domain untuk diteruskan dan disimpan pada database MySQL, serta akan diteruskan pada tampilan website berbentuk file PHP . Ketika kadar oksigen dalam air dibawah 5 ppm maka akan memicu aerator untuk mengisi kembali kadar oksigen dalam air. Penelitian ini diharapkan dapat menjaga kadar oksigen dalam air kolam budidaya ikan lele sehingga lele dapat berkembang dengan baik. Selain itu, penelitian ini dapat menambah literatur khususnya terkait sistem monitoring budidaya ikan seperti pada [11]-[16]. II. METODE PENELITIAN Perancangan sistem pada penelitian ini terdiri dari sebuah mikrokontroler dengan masukan dari dua buah sensor yaitu sensor DO dalam air dan sensor suhu DS18B20 dalam air. Sistem tersebut akan diintegrasikan dengan internet sehingga data- data hasil dari sensor dapat dikirimkan ke dalam database MySQL dan aplikasi yang telah dibuat menggunakan App Inventor secara realtime. Sistem kontrol tersebut digunakan untuk menyalakan secara otomatis aerator ketika kadar oksigen kurang dari setpoint 5 ppm. Perancangan sistem kontrol kadar oksigen dan suhu pada kolam budidaya dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam penelitian ini digunakan studi analitik terhadap karakteristik sensor DO dan sensor suhu DS18B20 yang akan dilakukan pengujian di dalam kolam air berisi ikan lele. Tahap awal dengan akan dilakukan kalibrasi terhadap sensor DO dan diberikan setpoint yang sesuai dengan standar lingkungan ideal ikan lele. Standar oksigen yang diperlukan ikan budidaya air tawar dapat dilihat pada Tabel 1. Ketika kadar oksigen kurang dari 5 ppm, maka sistem akan menyalakan aerator untuk menambahkan oksigen dalam air. Proses pengambilan data dari kadar oksigen dan suhu pada air kolam budidaya ikan lele dapat dilihat pada flowchart yang telah dirancang pada Gambar 2. Tabel 1. Oksigen terlarut pada budidaya ikan air tawar [3] Gambar 1. Rangkaian Sistem Kontrol Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 233 Gambar 2. Flowchart sistem monitoring III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kadar Oksigen Penelitian ini mengkalibrasi terlebih dahulu sensor DO dengan cara mengisi cairan 0,5 mol/L NaOH. Selama proses pengukuran, probe akan sedikit memakai oksigen maka perlu diputar secara perlahan dan biarkan oksigen terdistribusikan merata ke dalam air. Cairan NaOH dimasukan ke dalam membran sebanyak 2/3 bagian membran. Dapat dilihat pada Gambar 3 bahwa kadar oksigen yang terdeteksi lebih dari 5 ppm yaitu antara 5,14 ppm sampai dengan 5,18 ppm. Data-data tersebut dikirimkan oleh mikrokontroler setiap 3 detik secara realtime ke database website. Dari data tersebut disimpulkan adanya kekonsistenan kadar oksigen dalam air. Gambar 3. Tampilan data di website Gambar 4. Grafik kadar oksigen perjam Pengambilan data kadar oksigen yang ditampilkan grafik pada Gambar 4 yaitu dari jam WIB sampai dengan WIB. Pengambilan data dilakukan dengan interval pengambilan setiap 1 jam sekali. Data kadar oksigen dalam air pada gambar menunjukan adanya perubahan kadar oksigen dalam air dengan titik tertinggi yaitu 5,36 ppm hingga 5,14 ppm. B. Pengujian Suhu Pengujian suhu dilakukan pada pukul WIB sampai dengan WIB didapatkan data seperti grafik pada Gambar 5. Berdasarkan pengujian bahwa suhu air dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Semakin malam maka suhu akan semakin turun yang dibuktikan pada pukul WIB suhu masih menunjukan 29,70°C dan pukul WIB menjadi 29,40°C. Oksigen ppm Waktu Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 234 Gambar 5. Suhu dalam air perjam Gambar 6. Tampilan kadar oksigen dan suhu di mobile phone C. Pengiriman Data Data yang ditampilkan pada aplikasi monitoring pada Gambar 6 diambil pada pagi hari dengan sensor mendeteksi bahwa kadar oksigen dalam air menunjukan 5,64 ppm dan suhu pada air sekitar 27,69°C. Hal tersebut menunjukan bahwa data terkirim dengan baik hingga ke mobile phone. Dapat dilihat data pada database Gambar 7 ketika kadar oksigen turun hingga 3,97 ppm maka sistem akan menyalakan aerator untuk mensuplay oksigen ke dalam air sehingga kadar oksigen meningkat hingga 6,64 ppm. Selain itu, ketika kadar oksigen lebih dari 5 ppm, maka pompa aerator akan kembali OFF. Suhu pada data tersebut diambil ketika keadaan lingkungan hujan didapatkan data 27,69°C. Gambar 7. Data aerator bekerja IV. KESIMPULAN Hasil yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa kadar oksigen sudah dapat dimonitoring melalui pengiriman data ke dalam database dan ditampilkan pada website serta mobile phone. Sistem kontrol oksigen pada aerator terbukti sudah berjalan dengan data ketika kadar oksigen menyentuh nilai 3,93 ppm di bawah 5 ppm maka pompa aerator akan bekerja dan nilai kadar oksigen akan naik. Motor aerator akan kembali OFF ketika nilai kadar oksigen dalam air sudah lebih dari 5 ppm. Suhu pada air mengikuti waktu yaitu ketika ada sinar matahari maka suhu akan naik sekitar 29°C dan ketika kondisi mendung suhu dalam air menjadi 27,69°C atau malam hari pada keadaan normal maka suhu akan turun sekitar 29,4°C. kedepannya diharapkan penelitian ini bisa lebih kompleks dalam penggunaan sensor untuk memonitoring kolam budidaya ikan lele dan tahapan selanjutnya yaitu integrasi dari beberapa perangkat sehingga bisa digunakan tidak hanya satu kolam budidaya. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada P3M Politeknik Negeri Cilacap atas kesempatanya dalam melakukan Penelitian Dosen Pemula berdasarkan no kontrak 07/ Serta terima kasih kepada Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap dan teman-teman penelitian yang telah memberikan dukungan serta saran dan masukannya. air Waktu Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 235 REFERENSI [1] M. Pramleonita, N. Yuliani, R. Arizal, and S. E. Wardoyo, “Parameter fisika dan kimia air kolam ikan nila hitam Oreochromis niloticus,” Jurnal Sains Natural, vol. 8, no. 1, pp. 24-34, 2018. [2] M. I. Nasution and M. A. Prayogi, “Pemberdayaan Masyarakat Dan Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele Sebagai Usaha Warga Masyarakat Kota Binjai,” Khadimul Ummah, vol. 2, no. 1, pp. 17-24, 2018. [3] L. Setijaningsih and L. H. Suryaningrum, “Pemanfaatan limbah budidaya ikan lele Clarias batrachus untuk ikan nila Oreochromis niloticus dengan sistem resirkulasim,” Berita Biologi, vol. 14, no. 3, pp. 287-293, 2015. [4] N. S. R. Suyanto, Budidaya Ikan Lele Ed. Revisis. Niaga Swadaya, 2014. [5] A. Indriani, Y. Witanto, S. Supriyadi, and H. Hendra, ”Sistem Kontrol Kekeruhan Dan Temperatur Air Laut Menggunakan Microcontroller Arduino Mega,” Jurnal Teknik Mesin Mercu Buana, vol. 6, no. 3, pp. 158-163, 2017. [6] P. U. R. Pi, “Sistem Monitoring Budidaya Ikan Lele Berbasis Internet Of Things Menggunakan Raspberry Pi,” Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer JTIIK, vol. 5, no. 6, 2018. [7] A. Qalit, F. Fardian, and A. Rahman, “Rancang Bangun Prototipe Pemantauan Kadar Ph Dan Kontrol Suhu Serta Pemberian Pakan Otomatis Pada Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Berbasis IoT,” Karya Ilmiah Teknik Elektro, vol. 2, no. 3, 2018. [8] R. Pramana, “Perancangan Sistem Kontrol Dan Monitoring Kualitas Air Dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan,” Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian Dan Industri Terapan, vol. 7, no. 1, pp. 13-23, 2018. [9] L. Riadhi, “Sistem Pengaturan Oksigen Terlarut Menggunakan Metode Logika Fuzzy Berbasis Mikrokontroler Teensy Board,” Doctoral Dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017 [10] O. K. Sulaiman and A. Widarma, “Sistem Internet of Things IoT Berbasis Cloud Computing Dalam Campus Area Network,” 2010. [11] M. H. F. Sitio, D. Jubaedah, and M. Syaifudin, “Kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan lele Clarias sp. pada salinitas media yang berbeda,” Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, vol. 5, no. 1, pp. 83-96, 2017. [12] H. Effendi, B. A. Utomo, G. M. Darmawangsa, and R. E. Karo-Karo, “Fitoremediasi limbah budidaya ikan lele Clarias Sp. dengan kangkung Ipomoea Aquatica dan pakcoy Brassica Rapa Chinensis dalam sistem resirkulasi,” Ecolab, vol. 9, no. 2, pp. 80-92, 2015. [13] F. E. Nugroho, “Monitoring Kualitas Air Pada Kolam Budidaya Ikan Berbasis Wireless Sensor Network WSN,” Jurnal Aksara Elementer, vol. 9, no. 1, 2020. [14] R. A. Wadu, Y. S. B. Ada, and I. U. Panggalo, “Rancang Bangun Sistem Sirkulasi Air Pada Akuarium/Bak Ikan Air Tawar Berdasarkan Kekeruhan Air Secara Otomatis,” Jurnal Ilmiah Flash, vol. 3, no. 1, pp. 1-10, 2017. [15] A. Indriani and M. Fajri “Kontrol Kualitas Kadar Air Laut Menggunakan Fuzzy LogicUntuk Habitat Ikan Kerapu,” JTEV Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional, vol. 5, no. pp. 77-83, 2019. [16] A. I. Irawan, R. Patmasari, and M. R. Hidayat, “Peningkatan Kinerja Sensor DS18B20 pada Sistem IoT Monitoring Suhu Kolam Ikan,” JTERA Jurnal Teknologi Rekayasa, vol. 5, no. 1, pp. 101-110, 2020. Arif Sumardiono, dkk Sistem Kontrol-Monitoring Suhu dan Kadar ... 236 ... There are several parameters that can be used as references for IoT data, namely temperature, light intensity or electrical load. This research was carried out by designing a system to monitor and control with the IoT system so that the supervision and control of home electronic devices can be done anytime and anywhere on a web basis [4]. The design of this system consists of hardware in the form of a microcontroller, temperature sensor, humidity sensor, ldr sensor, and water level sensor. ...... The novelty of this research is to help users control and monitor electrical loads in real time and without the need to use applications or software that must be downloaded first [10], users only need to Entering the AdaFruit website is of course much easier and more flexible in use [11], unlike in previous studies that have been carried out, users must first download a software or application and this system is also equipped with the use of sensors so that this system can work with more ef isien [12]. The internet of things is a concept in which objects or objects are embedded with technologies such as sensors and software with the aim of communicating, controlling, connecting and exchanging data through other devices as long as they are still connected to the internet [11] [13]. The Internet of Thing is a concept where an object has the ability to transfer data over a network without requiring human-to-human or human-tocomputer interaction [14]. ...Utilization of modern technology is almost inseparable from the use of electrical energy. There is often the use of electrical energy that is actually not needed wasteful, wasteful use of electrical energy results in increased costs, increased power supply, which has an impact on increasing equipment capacity, the problem of saving electrical energy has been widely discussed but saving electrical energy is easy and can be controlled automatically and can be monitored remotely still needs to be improved. Saving electrical energy can have an impact on cost savings, as well as prevent a crisis in the supply of electrical energy. According to data from the Ministry of Energy and Mineral Resources, the installed capacity of power plants for the 2018-2020 period increased by per year. The distribution of electricity to customers in the 2018-2020 period has increased by 1% per year. Monitoring and controlling electrical energy can be done using controls using sensors and can be monitored and controlled remotely based on the internet of things. This study aims to design and manufacture a prototype tool that functions to monitor and control electrical loads in real time from a distance based on the internet of things and by utilizing sensors can also help turn on and turn off electrical loads as needed. The method used is through the stages of Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ADDIE. The results of the study show that the designed and manufactured tools can monitor electrical loads whether they are on or off and can turn on or turn off electric loads automatically with the help of sensors and actuators and can also be controlled remotely via smartphones, laptops, computers or tablets. Future studies are expected to be able to control electrical parameters including voltage, current, frequency, real power, reactive power, apparent power, and power factor. The expected impact of this research is that it can control electrical energy automatically easily and can control it remotely and save electricity usage.... The internet of things is a concept in which objects or objects are embedded with technologies such as sensors and software with the aim of communicating, controlling, connecting and exchanging data through other devices as long as they are still connected to the internet [8] [10]. The Internet of Thing is a concept whereby an object has the ability to transfer data over a network without requiring human-to-human or humanto-computer interaction [11]. ...One of the user interface problems in an internet of things IoT system is influenced by monitoring which is easy to access, flexible and efficient in its use, has been discussed a lot but the problem is still unresolved, one solution to this problem is by presenting the Adafruit mqtt, which by using the mqtt Adafruit user interface for monitoring on an internet of things system can facilitate control and remote control. In this case the use of Adafruit mqtt is used to monitor electrical loads and improve power factor. This research presents an internet of things system that is capable of monitoring electrical load and improving power factor that already uses the Adafruit mqtt as its user interface. The method used is through the Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation ADDIE approach. The results showed that this system is feasible to use because based on the experimental results this system is able to work well and provide convenience for users and can monitor in real time current, voltage, energy, frequency, power factor, real power, apparent power, and reactive power. only by using smartphones, laptops, tablets, or computers. It is hoped that in the future this research will be able to continue to be developed so that the use of electrical energy in industry can be much more effective and efficient. Jaja KustijaFurqon AndikaFish management systems have an important role in fish farming. One aspect of fish management is water quality which includes several things such as temperature, pH, oxygen levels and also feeding. So far, monitoring of water quality and feeding of fish has been done manually. This study aims to design a control-monitoring system for oxygen levels, pH, temperature and automatic feeding based on IoT. The reading data from the sensor and also the RTC will be forwarded by the microcontroller to the server to be displayed to the user. This system is automated with actuators in the form of aerators and motors, so that feeding and adding oxygen levels to the pond will be automatically carried out by the microcontroller. The results of this study indicate the system can work, temperature data, oxygen levels, pH can be monitored through the server and feeding can also be done. Rozeff PramanaThe quality and the temperature of pond water is an important parameter that need to get attention in fish cultivation. Every type of fish has their own characteristic towards water condition and pond temperature. The monitoring of water quality in cultivation pond is done manually and it takes a lot of time. The purpose of this research is to design web-based control system device and monitoring the quality of the water of fish cultivation pond including salinity, temperature and the hardness in real time using special application. This device design consists of salinity sensor, hardness sensor, and temperature sensor. Temperature can be controlled and monitored automatically on the application via computer/laptop. The result of this research is temperature drop by 0,1 oC on a 10 liters pond that takes 18 seconds, and to decrease the temperature of 1 oC takes 180 seconds 3 minutes. To raise the temperature of 0,1 oC takes 264 seconds or 4,4 minutes, and to raise the temperature of 1 oC takes 2640 seconds or 44 minutes. The percentage of error for sensor reading is ranged 2,4% - 3,9%.Anizar IndrianiYovan WitantoSupriyadi Supriyadi Hendra HendraSistem kontrol merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.. Saat ini penerapan sistem kontrol telah menjamah bidang perkebunan, perikanan ataupun pertanian. Dalam penelitian ini, sistem kontrol akan diterapkan pada proses budidaya perikanan seperti budidaya ikan kerapu. Dimana ikan kerapu memiliki habitat dengan kondisi air laut dengan kadar garam 30 - 33 ppt, kadar oksigen ± 4 ppm, temperatur air laut 240 - 310C dan kadar keasaman pH air laut 7,6 - 7,8. Kecepatan arus air ideal sekitar 20 hingga 40 cm/detik dimana diperlukan untuk pergantian air dan oksigen serta untuk mengalirkan sisa metabolisme ikan serta pakan ikan keluar. Kondisi habitat ikan ini harus dpat dikontrol dengan baik. Di beberapa tempat budidaya ikan kerapu sistem penjagaan kondisi habitat ini dilakukan secara manual. Dengan adanya sistem kontrol, kondisi habitat ini akan sangat mudah dijaga. Dimana dalam penelitian ini difokuskan pada kemampuan sistem kontrol kekeruhan dan temperatur air laut meliputi fungsi sensor, waktu kerja pengontrol dan kinerja peralatan kontrol. Perangkat pengontrol menggunakan microcontroller Arduino Mega dengan beberapa sensor temperatur dan kekeruhan. Sensor temperatur menggunakan tipe DS18S20 dan untuk kontrol kekeruhan menggunakan sensor turbidity. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa sistem kontrol ini dapat mengatur dan menjaga kadar kekeruhan dan temperatur air laut dengan arus A untuk satu relay dan A untuk 3 relay. Untuk kekeruhan dibutuhkan waktu yang dibutuhkan untuk kontrol aktif yaitu 15 detik dengan indikator kekeruhan dari pakan ikan sebanyak 50 gram dan 10 liter air. Untuk kapasitas yang lain 15 liter air didapatkan waktu kontrol aktif pada 40 detik dengan jumlah pakan 50 gram. Hal ini menunjukkan kontrol kekeruhan bekerja dengan baik dengan semakin keruh air laut semakin cepat bekerja sistem kontrol menggantikan air laut untuk tetap menjaga habitatnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menurukan temperatur adalah 6 menit 37 detik dengan kapasitas 10 literEra teknologi berkembang pesat seiring dengan kebutuhan akan permasalahan yang timbul. Beragam permasalahan yang timbul ini dapat diatasi dengan teknologi, baik di bidang pendidikan, pertanian, kedokteran dan lain-lain tak lepas dari peran teknologi, teknologi yang paling dibutuhkan saat ini adalah internet. Segala sesuatu bentuk perkerjaan akan dapat diatasi dengan teknologi internet yang tidak lepas dari perangkat pendukungnya. Internet of Thing IoT merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai sarana dalam melakukan sesuatu, sistem IoT sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan seperti dalam bidang pendidikan dalam jaringan Campus Area Network dengan menggunakan e-learning, membangun sistem digital-library, akses journal online, Usaha Kecil Menengah UKM online, sistem informasi universitas, e-mail universitas, dan lain-lain, keseluruhan sistem IoT itu akan membutuhkan wadah untuk menyimpan sumberdaya dari pemakaian sarana IoT, tempat penyimpanan ini menggunakan sistem yang di sebut dengan cloud computing komputasi awan dimana penyimpanan ini berupa server dan storage khusus yang berada didalam jaringan internet. IoT akan berintegrasi dengan cloud computing untuk penyimpanan data sehingga mudah dan efisien serta aman dalam Indra IrawanRaditiana PatmasariMuhammad Rahmat HidayatPada proses pemeliharaan ikan, penentuan suhu air kolam merupakah salah satu faktor penting bagi kualitas pertumbuhan ikan. Bahkan dalam suatu penelitian mengenai ikan Betutu perbedaan suhu sekitar 2°C dapat menurukan survival rate ikan sebesar 20%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sensor suhu DS18B20 yang digunakan pada sistem Internet of Things IoT untuk monitoring suhu kolam ikan. Parameter yang digunakan untuk menguji kualitas sistem sensor suhu tersebut adalah akurasi, Root Mean Square Error RMSE, dan response time. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi linier dan measurement rate berdistribusi normal. Kemudian hasil analisis dibandingkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode regresi linier dan pengaruh measurement rate pada sistem monitoring suhu kolam ikan ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah digunakannya metode regresi linier saat kalibrasi, akurasi pengukuran, RMSE, dan response time mengalami IndrianiMarhalim FajriThe quality of the seawater content for the grouper fish habitat is very influential in the grouper fish development process. Seawater quality for grouper fish habitat depend on temperatur, salinity, acidity pH, and turbidity of seawater. The quality of seawater can be control by circulation in and out of seawater in the fish pond. This cycle is required to maintain the desired quality of seawater at temperatur 24ºC- 31ºC, salinity 30-33 ppt, dissolved oxygen> 3,5 ppt, and pH 7,5-8,3. In previous studies seawater control systems have been carried out in the form of controls temperatur and pH quality. Other components quality of sea water such as salinity and turbidity due to fish food also influence seawater quality for grouper fish habitat. Component control of sea water in this paper include microcontroller, pump sea water, fresh water pump, sensor and etc. In this paper we are focus on the controlling sea water quality to maintain the quality of grouper fish pools consisting of temperatur, salinity, acidity pH, and turbidity of seawater. Input this data and the pH of the water read by the sensor will be processed with fuzzy logic to adjust the working of the salt water pump and the freshwater pump until it reaches the setpoint value. Turbidity and temperatur control using the ON-OFF system. The results show that of testing the sea water quality of control system using fuzzy logic in accordance with the calculation of mathematical defuzzyfication with an error of 0%. The values of salinity control system 31,14-32,98 PPT, pH 7,78-8,.2, temperatur 27ºC-29,98ºC, and turbidity level 9,90-14,85 Pramleonita Nia YulianiRidha ArizalSupriyono Eko WardoyoPhysical and Chemical Parameters of Water Fish Pond Black Nile Tilapia Oreochromis niloticus Water is a natural resource that is essential for the survival of humans and other creatures, role of water is essential for life on earth, especially fish in the water habitat. Fish need a comfortable environment in order to be healthy and growing optimally. Therefore, the water, used as a habitat of life for the fish, have certain requirements. So the quality of the water must be very noted. Tilapia is a freshwater fish that has a great tolerance towards the environment, therefore it is highly appreciated by fish farmers in Indonesia. Study of physical and chemical parameters in water of tilapia fish pond was done due to lack of review of water quality of tilapia fish pond. The review is based on a sampling of water, morning and afternoon. A review of the pond water quality was expected to assist fish farmers got information about the qualities of water of tilapia fish pond in physical and chemical characteristics. The method of this research was Grab momentarily methods in water sampling. Testing of water samples in physics done visually for color parameters, temperature using a thermometer device, and brightness parameters was using the secchi disk. In testing the chemical parameters were measurement of pH was using a pH meter Winkler method was done for the parameters of dissolved oxygen DO. Titrimetric method was done for the parameters of total hardness, and carbon dioxide, whereas for ammonia parameter was done by spectrophotometric method were measured using UV-Vissible. After testing all the parameters then interpretation was done for the parameter data. The results showed the water quality of tilapia fish pond in the area Laladon – Bogor was not yet qualified for a good fish pond water based on ISO 7550 2009 Product ion of tilapia growing level in calm water pond, for parameter Ammonia levels should be < mg / L, and based on on water Quality Standard by 2001. The difference in the parameter levels in the morning and during the day due to the process of respiration at night by the aquatic organisms that produce CO2 gas and the process of photosynthesis during the day by plankton, microalgae, and other aquatic plants to produce a compound O2. The existence of other human activities during the day also affects the difference in the data levels in the morning and day Tilapia, pond water qualityABSTRAK Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya, Peranan air sangat penting bagi makhluk hidup di bumi terutama ikan yang berhabitat di dalam air. Ikan membutuhkan lingkungan yang nyaman agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara optimal. Oleh karena itu air yang digunakan sebagai sumber kehidupan bagi ikan, memiliki persyaratan tertentu. Sehingga kualitas dari air harus sangat di perhatikan. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai toleransi yang besar terhadap lingkungannya sehingga sangat diminati oleh petani ikan di Indonesia. Studi parameter fisika dan kimia pada air kolam ikan nila dilakukan karena kurangnya peninjauan terhadap kualitas air kolam ikan nila. Peninjauan tersebut dilakukan berdasarkan waktu pengambilan sampel air, yaitu pada pagi dan siang hari. Peninjauan kualitas air kolam diharapkan dapat membantu para petani ikan mendapatkan informasi mengenai kelayakan kolam ikan nila secara fisika dan kimia. Metode yang dilakukan penelitian ini adalah metode Grab sesaat untuk pengambilan sampel air. Pengujian sampel air secara fisika dilakukan secara visual untuk parameter warna, suhu dengan menggunakan alat pengukur suhu, dan metode secchi disk untuk parameter kecerahan. Pada pengujian parameter kimia dilakukan pengukuran pH dengan alat pengukur pH. Metode Winkler dilakukan untuk parameter dissolved oxygen DO. Metode titrimetrik dilakukan untuk parameter s kesadahan total, dan karbondioksida, sedangkan untuk parameter ammonia dilakukan dengan metode spektrofotometri yang diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vissible. Setelah dilakukan pengujian semua parameter maka dilakukan interpretasi data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan kualitas air kolam ikan nila di daerah Laladon – Bogor belum memenuhi syarat untuk air kolam ikan yang baik berdasarkan SNI 75502009 Produksi ikan nila tingkat pembesaran di kolam air tenang, untuk parameter Ammonia dengan kadar <0,02 mg/L, dan berdasarkan Baku Mutu tahun 2001. Terjadinya perbedaan kadar pada pagi dan siang hari dikarenakan terjadinya proses respirasi pada malam hari oleh organisme air sehingga menghasilkan senyawa CO2 dan terjadinya proses fotosintesis pada siang hari oleh plankton, mikroalga, dan tanaman air lainnya sehingga menghasilkan senyawa O2. Adanya aktifitas lain pada siang hari juga mempengaruhi terjadinya perbedaan kadar pada pagi dan siang kunci Ikan nila, Kualitas air kolamM I NasutionM A PrayogiM. I. Nasution and M. A. Prayogi, "Pemberdayaan Masyarakat Dan Penerapan Teknologi Budidaya Ikan Lele Sebagai Usaha Warga Masyarakat Kota Binjai," Khadimul Ummah, vol. 2, no. 1, pp. 17-24, 2018. Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Pengertian, Fungsi dan Jenis Budidaya Ikan Konsumsi, berikut penjelasannya Pengertian dan faedah budidaya ikan konsumsi ialah pengetahuan yang memang seharusnya diketahui oleh tidak sedikit orang. Mengapa? Karena ada tidak sedikit sekali diantara anda yang memang mengkonsumsi ikan di masing-masing harinya, bukan? Karena sangatlah urgen untuk memahami akan definisi dan faedah budidaya ikan konsumsi supaya bisa meneruskan nantinya pertumbuhan budidaya. Seperti teknik budidaya bawang putih di dataran rendah, anda memerlukan pelbagai teknik budidaya yang benar supaya menghasilkan panen ikan komsumsi yang berlimpah. Budidaya ikan konsumsi ini ialah sebuah pekerjaan yang dilakukan supaya bisa memberikan format hasil dan nantinya berfungsi untuk suatu sistem yang bakal menghasilkan dalam situasi yang diciptakan oleh sistem dan pertolongan manusia. Budidaya ikan konsumsi ini dapat dilakukan di dalam empang pemancingan maupun di dalam lahan beda nya. Sedangkan ikan konsumsi sendiri ditafsirkan sebagai ikan yang sering dipakai sebagai bahan lauk pauk dan tidak jarang menjadi pilihan guna dikonsumsi. Sedangkan jenis dari ikan konsumsi ini dapat dibagi lagi menjadi sejumlah bagian, yaitu ikan yang berasal dari wilayah perairan di darat maupun ikan yang terdapat di laut. Jadi pembudidayaan ini dapat dilakukan dengan pembelian bibit maupun penangkapan langsung. Jenis-Jenis Ikan Konsumsi Jika kita membicarakan tentang apa saja jenis ikan konsumsi yang sering kali menjadi opsi budidaya maka jawabannya akan paling banyak. Tidak jauh bertolak belakang dengan teknik budidaya bayam cabut, maka jenis yang tidak jarang dibudidayakan pun sangatlah banyak. Biasanya jenis ikan konsumsi tersebut ialah yang tidak jarang dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat. Walaupun jenis ikan konsumsi yang tidak jarang dibudidayakn ada tidak sedikit sekali, berikut sejumlah jenis yang umum dibudidayakan yaitu pain, lele, gurami, nila, bawal dan mas. Jika berkeinginan membedakan ikan-ikan itu maka kita dapat melihat langsung morfologi dari ikan tersebut. Karena masing-masing jenis ikan konsumsi memiliki karakteristik yang bertolak belakang yang dapat membedakan mereka dengan jenis ikan lainnya. Manfaat Budidaya Ikan Konsumsi Seperti halnya faedah budidaya tumbuhan hias untuk lingkungan, ada tidak sedikit sekali guna dari budidaya ikan konsumsi yang kali ini akan anda bahas. Berikut pelbagai manfaat yang diperoleh baik untuk peternak maupun semua konsumen. 1. Menjadi Sumber Pendapatan Menjadi seorang petani budidaya ikan konsumsi tentunya ialah pilihan kesempatan usaha yang pun menjanjikan dan bakal memberikan peluang untuk menemukan pendapatan. Karena sama dengan teknik budidaya bayam cabut, mengerjakan budidaya ikan konsumsi akan menyerahkan panen yang dibutuhkan oleh msayarakat. 2. Kebutuhan Gizi Melakukan budidaya ikan konsumsi dalah upaya yang paling berharga supaya bisa memberikan keperluan nilai gizi. Bahkan ini adalah salah satu upaya terbaik supaya bisa memenuhi keperluan protein hewani yang dibutuhkan oleh tidak sedikit orang. 3. Permintaan Yang Tak Berkurang Dengan melakukan budidaya ikan konsumsi berarti anda sudah menolong dalam meluangkan stok atau pasokan ikan untuk masyarakat selai dari mengerjakan penangkapan oleh semua nelayan. Karena tidak selalu dapat melakukan kegiatan melaut lagipula cuaca buruk dan juga tidak sedikit permintaan akan keperluan ikan darat atau ikan air tawar juga. 4. Kemudahan Perawatan Berbeda dengan teknik budidaya ikan hias cupang, maka mengerjakan budidaya ikan konsumsi bakal lebih mudha dan perawatan yang tidak terlampau sulit. Bahkan untuk mengerjakan budidaya ikan konsumsi tidka terlampau membutuhkan tidak sedikit lahan. Bisa dioptimalkan dnegan jenis lahan apapun nantinya. 5. Modal Usaha Minim Manfaat lainnya dari membudidayakan ikan konsumsi ialah kemudahan dalam mengoleksi modal. Dimana modal yang diperlukan tidaklah tidak sedikit bahkan terbilang lumayan sedikit dan minim. Hanya membutuhkan lahan untuk empang pembibitan, perawatan dan nantinya dapat dipanen. 6. Pekerjaan Yang Sederhana Ya, melakukan budidaya ikan konsumsi ini ialah pilihan terbaik andai kita hendak melakukan kegiatan usaha yang menguntungkan, minim modal dan perwatan yang mudah. Karena pada dasarnya mengerjakan budidaya ikan konsumsi ini tidka memerlukan tidak sedikit upaya dan usaha yang berat. Ini adalah jenis kesempatan usaha yang gampang dan bahkan dapat ditekuni oleh siapapun tanpa terdapat batasan umur. Bahkan ini adalah peluang usaha untuk yang masih belum dapat bekerja secara sarat atau menjadikannya usaha sampingan yang bakal menguntungkan. Jadi ini adalah salah satu jenis usaha menengah ke bawah yang bahkan dapat digeluti oleh semua mahasiswa. 7. Peralatan Tidak Sulit Ditemukan Manfaat lain untuk sang peternak atau yang mengerjakan budiaya ikan konsumsi ini adlaha maslaah perlengkapan yang amat gampang ditemukan bahkan tidak susah untuk mencarinya. Anda melulu perlu menyiapkan lahan yang bakal disulap atau dibongkar menajdi pelbagai kolam budiaya yang nantinya bakal menampung bibit pembudidayaan ikan konsumsi tersebut. 8. Mudah Bagi Memasarkannya karena jenis ikan konsumsi ialah ikan yang bakal selalu dipakai untuk makanan keseharian maka ini bakal lebih mudah menggali peluang pemasran dan konsumen daripada ikan hias. Karena jenis ikan hias melulu dipeunjukan untuk kalangan tertentu yang memang menyenangi ikan hias. Sedangkan ikan konsumsi diperlukan tidak sedikit kalangan. Bahkan dengan membawa hasil panen ke pasar terdekat maka kamu sudah dapat mendapatkan konsumen di sana. Jadi bukan lagi perlu sibuk menggali konsumen yang akan melakukan pembelian hasil dari budidaya ikan konsumsi itu nantinya. 9. Harga Jual Yang Menguntungkan harga jual pun adalah salah satu manfaat untuk pembudiaya mengerjakan budidaya ikan konsumsi. Karena tidak bakal ada evolusi maupun penurunan harga yang signifikan. Pasalnya, ikan konsumsi memang dibutuhkan setiap masa-masa oleh masyarakat. Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perikanan Dengan Materi 9 Manfaat Budidaya Ikan Konsumsi Pengertian, Fungsi dan Jenis Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kelinci. Terima Kasih …!!! Baca Juga √Makanan Burung Hantu √10 Fakta Iguana Ganti Kulit √Cara Memilih Bibit Kelinci √Jenis Ikan Arwana √Cara Memandikan Kucing Agar Tidak Berontak √Cara Membuat Kucing Makan Makanan Kering ABSTRAK Protein sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena protein adalah salah satu Nutrien. Salah satu sumber protein berasal dari daging contohnya Ikan. Ikan merupakan salah satu bahan pangan. ikan juga memiliki kandungan gizi yang baik, contohnya seprti lemak, vitamin, mineral dan juga pastinya protein. Ikan terbagi atas 3 tempat seperti ikan air tawar, ikan air payau, dan juga ikan air asin laut. Kandungan gizi pada ikan air tawar sangat baik dan hamir sama dengan ikan air laut sehingga dianjurkan untuk di konsumsi dalam jumlah yang cukup. Kata kunci Ikan PENDAHULUAN Perairan adalah suatu ekosistem yang sangat penting karena memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam perairan juga memiliki kehidupan yang beragam. Seperti hewan mikroskopik dari ukuran makro dapat dilihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat. Salah satu orgaisme yang terdapat di perairan adalah plankton. Ekosistem di perairan laut juga sangat mendukung kegiatan budidaya dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup yang baik bagi biota budidaya seperti ekosistem hutan bakau Amin, Irawan, and Zulfikar 2015, dimana terdapat juga bakau jenis Nipah yang air niranya dapat dimanfaatkan sebagai bahan peng hasil bioethanol sebagai bahan bakar alternative Venrico, Irawan, and Muzahar 2014 dan Saputra, Irawan, and Idris 2016, serta bakau jenis Xylocarpus granatum yang memiliki kandungan bioaktif berpotensi sebagai obat-obatan Prabowo, Irawan, and Pratomo 2014. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 1 Budidaya Ikan Air Tawar Desita Noviaini Tarihoran Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. ABSTRAK Protein sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena protein adalah salah satu Nutrien. Salah satu sumber protein berasal dari daging contohnya Ikan. Ikan merupakan salah satu bahan pangan . ikan juga memiliki kandungan gizi yang baik, contohnya seprti lemak, vitamin, mineral dan juga pastinya protein. Ikan terbagi atas 3 tempat seperti ikan air tawar, ikan air payau, dan juga ikan air asin laut. Kandungan gizi pada ikan air tawar sangat baik dan hamir sama dengan ikan air laut sehingga dianjurkan untuk di konsumsi dalam jumlah yang cukup. Kata kunci Ikan PENDAHULUAN Perairan adalah suatu ekosistem yang sangat penting karena memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam perairan juga memiliki kehidupan yang beragam. Seperti hewan mikroskopik dari ukuran makro dapat dilihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat. Salah satu orgaisme yang terdapat di perairan adalah plankton. Ekosistem di perairan laut juga sangat mendukung kegiatan budidaya dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup yang baik bagi biota budidaya seperti ekosistem hutan bakau Amin, Irawan, and Zulfikar 2015, dimana terdapat juga bakau jenis Nipah yang air niranya dapat dimanfaatkan sebagai bahan peng hasil bioethanol sebagai bahan bakar alternative Venrico, Irawan, and Muzahar 2014 dan Saputra, Irawan, and Idris 2016, serta bakau jenis Xylocarpus granatum yang memiliki kandungan bioaktif berpotensi sebagai obat-obatan Prabowo, Irawan, and Pratomo 2014. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 2 Ekosistem terumbu karang juga menjadi tempat hidup biota budidaya seperti bulu babi Miala, Pratomo, and Irawan 2015, dan pada terumbu karang juga terdapat biota yang memakan karang seperti siput drupella Nurhayati, Irawan, and Pratomo 2015 sehingga tutupan terumbu karang perlu di jaga Rizal, Pratomo, and Irawan 2016. Pada sedimen di perairan terutama pada bagian pesisir terdapat hewan mioinfauna Akbar, Muzahar, and Irawan 2015, Mandela, Karlina, and Irawan 2016 , Sabrianto, Irawan, and Idris 2018 dan hewan anemon Irawan 2013. METODE Penulisan naskah ilmiah ini mengunakan metode penelusuran literatur-literatur yang terkait dengan potensi kegiatan budidaya perikanan di Pulau serta yang mendukungnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Budidaya dengan Tujuan Komersil Budidaya dengan tujuan komersil umunya dilakukan pada biota yang memiliki nilai ekonomis tinggi atau pun yang berpotensi berilai ekonomis tinggi, seperti yang umum dapat ditemukan di perairan yaitu jenis makrozoobenthos Iskandar, Irawan, and Yandri 2012. Makrozoobenthos seperti molluska diantaranya siput laut dan tiram Irawan and Yandri 2014,Utama, Yandri, and Irawan 2014, Yunus, Irawan, and Idris 2015, Ferdiansyah, Irawan, and Pratomo 2015 Dan Herry, Pratomo, and Irawan 2015, lalu jenis hewan kepiting Rusmadi, Irawan, and Yandri 2014, Irawan and Yandri 2015 dan kristoval, Karlina, and Irawan 2017, serta jenis hewan teripang dan bulu babi Irawan 2014b , Juniannto, Irawan, and Yandri 2014, Suyanti, Irawan, and Yandri 2012 dan Mansur, Irawan, and Zulfikar 2016. Gastropoda merupakan jenis siput laut yang juga umum ditemui di pesisir Nurjannah, Muzahar, and Irawan 2013, Wahab, Yandri, and Irawan 2014, Zulheri, Irawan, and Muzahar 2014, Yahya, Muzahar, and Irawan 2015, Sesarrio, Irawan, and Idris 2015,Alman, Irawan, and Pratomo 2015, Putra, Irawan, and Zulfikar 2015 dan Yanto, Pratomo, and Irawan 2016. Siput gonggong merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki nilai ekinomis tetapi belum di budidayakan, dimana terdapat 4 spesies siput gongong Irawan 2015b dan Kurniawan, Irawan, and Lestari 2016. Ada jenis lain yang Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 3 belum memiliki potensi budidaya tetapi sangat penting untuk di teliti seperti bintang laut tetapi Vangistuti, Irawan, and Yandri 2012. Untuk jenis ikan ada ikan badut Farianti, Irawan, and Pratomo 2015, beberapa jenis ikan karang Putra et al. 2018 dan Kuda laut juga memiliki nilai eknonomis yang tinggi tetapi kuda laut ini dilindungi karena penangkapan berlebihan yang membuat kuda laut mulai langka Rabiansyah, Pratomo, and Irawan 2015. Dalam budidaya manipulasi pada biota perikana juga di lakukan agar dapat di produksi secara optimal seperti menggunakan rangsangan hormon untuk mempercepat pertumbuhan Anriyono, Irawan, and Putra 2018. Pada ikan bawal bintang upaya menghasilkan produksi yang baik dilakukan dengan melihat pengaruh suhu pada larva Ariska, Irawan, and Yulianto 2018 dan mencari efisiensi pakan Zulpikar, Irawan, and Putra 2018. Ikan kakap putih juga di cari tahu pengaruh suhu pada yata tetasnya Hasibuan, Irawan, and Yulianto 2018 serta pada ikan kerapu cnantang ada upaya meningkatkan pertumbuhan dengan hormon Irawa, Irawan, and Putra 2018. Potensi Budidaya dengan Tujuan Konservasi Budidaya untuk koservasi seperti pada karang dapat menggunakan metode trransplantasi seperti yang telah pernah dilakukan pada jenis Acropora Formosa Jipriandi, Pratomo, and Irawan 2013 dan Iswandi, Pratomo, and Irawan 2015 serta Acropora humilis Hairunizar, Irawan, and Pratomo 2015. Budidaya untuk koservasi seperti pada lamun dapat menggunakan metode trransplantasi lamun, seperti yang telah pernah dilakukan pada jenis Enhalus acoroides Harnianti, Karlina, and Irawan 2017, jenis Syringodium isoetifolium Permatasari, Karlina, and Irawan 2017, serta jenis Thalassia hemprichii Seprianti, Karlina, and Irawan 2017 dan Halim, Karlina, and Irawan 2016. Jenis biota lainnya terutama benthos juga dapat dijadikan objek wisata sehingga dalam program konservasi juga memberikan nilai tambah dengan dimana bentuk wisatanya adalah ekowisata bahari dengan minat khusus ilmiah Irawan 2015a, Irawan and Yandri 2018, serta menonjolkan keanekaragaman hayati setempat Irawan and Raza’i 2018. Lamun juga memiliki kandungan bioaktif yang kedepannya dapat berpotensi sebagai bahan obat Fajarullah, Irawan, and Pratomo 2014. Penyu merupakan hewan yang dilindungi dan telah dapat di budidayakan walaupun masih tahap relokasi sarang Mardiana, Pratomo, and Irawan 2013 dan Muslim, Irawan, and Pratomo 2015. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 4 Lahan bekas penabangan bauksit yang membentuk genangan air yang luas pada dasarnya berpotensi di jadikan lahan untuk budidaya ikan, tetapi karena kadar logam berat yang terlarut di airnya masih cukup tinggi Risandi et al. 2018, maka tidak bisa langsung dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya ikan, harus ada proses bioremediasi untuk mengurangi dan menghilangkan kandungan logam berat tersebut sesuai standar agar aman untuk dijadikan lahan budidaya ikan. Potensi Penerapan Penyimpanan Pelasma Nutfah Selain memperbanyak jenis maka ada juga cara menyimpan materi genetic berupa sperma biota dalam kondisi yang super dingin agar tahan lama yang dikenal dengan kryopreservasi atau cryopreservation Irawan, Vuthiphandchai, and Nimrat 2010, dimana beberapa hal yang penting untuk di perhatikan adalah pada pH Irawan 2014a dan cairan elektrolit atau pun non elektrolit Irawan 2012. Potensi Sumber Pakan Alami Salah satu organisme pakan alami yang ditemukan di perairan lokal dan mudah di budiayakan sebagai pakan alami untuk larva adalah Apocyclop sp Jayardi, Irawan, and Julianto 2017. Budidaya pakan alami yang besumber dari perairan lokal ternyata dapat dilakukan dengan metode yang sederhana menggunakan bahan dan alat yang dapat ditemukan dikehidupan sehari-hari sehingga akan mudah diterapkan oleh masyarakat Irawan et al. 2017. Potensi Penggunaan Teknologi GIS Dan 3D Dalam Mendukung Budidaya Perikanan Hewan benthos dapat dibudidayakan dengan wadah budidaya berupa pen culture yaitu wadah yang berbentuk kurungan Irawan 2017. Menentukan kesesuain lokasi budidaya dapat menggunakan aplikasi GIS Hambali, Jaya, and Irawan 2012,Marizal, Jaya, and Irawan 2012, Romi, Jaya, and Irawan 2013 dan Rofizar et al. 2017. Monitoring kegiatan budidaya baik objek budidaya dalap di lakukan dengan kamera bahawah air Pramana and Irawan 2016 dan untuk posisi di laut apat dimonnitoring dengan GPS seperti yang di terapkan pada kapal Pramana and Irawan 2014. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 5 DAFTAR PUSTAKA format American Sociological Association REFERENCE Akbar, Ari, Muzahar, and Henky Irawan. 2015. “KEANEKARAGAMAN MEIOFAUNA INTERSTISIAL DI PERAIRAN PULAU PUCUNG DESA MALANGRAPAT, KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Alman, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “STUDI SEBARAN GASTROPODA DI ZONA LITORAL DAERAH PULAU PUCUNG.” Repository UMRAH. Amin, Dwi Nur, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2015. “HUBUNGAN JENIS SUBSTRAT DENGAN KERAPATAN VEGETASI Rhizophora Sp. DI HUTAN MANGROVE SUNGAI NYIRIH KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA KOTA TANJUNGPINANG Dwi.” Repository UMRAH. Anriyono, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih Lates Calcarifer Dengan Pemberian Dosis Pakan Yang Berbeda.” Repository UMRAH. Ariska, Risma, Henky Irawan, and Tri Yulianto. 2018. “Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Laju Penyerapan Kuning Telur Larva Ikan Bawal Bintang Trachinotus Blochii.” Intek Akuakultur 2213–24. Fajarullah, Aulia, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2014. “Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder Lamun Thalassodendron Ciliatum Pada Pelarut Berbeda.” Repository UMRAH. Farianti, Lilis, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Pola Hubungan Antara Jenis Anemon Dengan Ikan Badut Amphiprioninae Di Perairan Daerah Pulau Pucung Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Ferdiansyah, Andri, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Pola Sebaran Bivalvia Di Zona Litoral Kampung Gisi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Hairunizar, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “KELANGSUNGAN HIDUP DAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 6 LAJU PERTUMBUHAN KARANG Acropora Humilis HASIL TANSPLANTASI PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Halim, Muhammad, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2016. “LAJU PERTUMBUHAN LAMUN Thallasia Hemprichi DENGAN TEKNIK TRANSPLANTASI TERFs DAN PLUG PADA JUMLAH TEGAKAN YANG BERBEDA DALAM RIMPANG.” Repository UMRAH. Hambali, Muhammad, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2012. “Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii Dengan Metode Lepas Dasar Di Pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.” Repository UMRAH. Harnianti, Netty, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Enhalus Acoroides Dengan Teknik Transplantasi Polybag Dan Sprig Anchor Pada Jumlah Tunas Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Bintan.” Intek Akuakultur 1115–26. Hasibuan, Rusna Benedikta, Henky Irawan, and Tri Yulianto. 2018. “Pengaruh Suhu Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Kakap Putih Lates Calcarifer.” Intek Akuakultur 2249–57. Herry, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “KEANEKARAGAMAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN PULAU PENGUJAN.” Repository UMRAH. Irawa, Dedi, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Pada Pakan Pellet Megami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Cantang Epinephelus Fuscoguttatus- Lanceolatus.” Intek Akuakultur 2233–48. Irawan, Henky. 2013. “BIOLOGI ANEMON DI PERAIRAN LITORAL DAERAH BATU HITAM RANAI KEBUPATEN NATUNA.” Dinamika Maritim 311–10. Irawan, Henky. 2015a. “Developing Scientific Interest to Marine Biodiversity as Part of Coastal Tourism and Conservation.” Pp. 1–5 in 1st International Conference On Maritime Development. Tanjungpinang, Indonesia UMRAH Press. Irawan, Henky. 2017. “Penerapan Teknologi Pen Culture Pada Budidaya Perikanan Perairan Dalam Dan Dangkal Di Perairan Laut Kepulauan Natuna.” Intek Akuakultur 1243–54. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 7 Irawan, Henky. 2012. “PENGARUH LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA TINGKAT OSMOLALITAS YANG BERBEDA TERHADAP MOTILITAS SEL SPERMA IKAN MAS CYPRINUS CARPIO.” Dinamika Maritim 211–7. Irawan, Henky. 2014a. “PENGARUH PH PADA EKSTENDER TERHADAP DAYA SIMPAN DAN MOTILITAS SEL SPERMA IKAN MAS Cyprinus Carpio.” Dinamika Maritim 3230–39. Irawan, Henky. 2014b. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Echinodermata DI PERAIRAN LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 429–23. Irawan, Henky. 2015b. “STUDI IDENTIFIKASI SIPUT GONGGONG DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 5138–45. Irawan, Henky and Tengku Said Raza’i. 2018. “Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Keankaragaman Hayati Pada Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Pengudang Bintan Mangrove Di Desa Pengudang Kabupaten Bintan.” Pengkemas Maritim 111–9. Irawan, Henky, Yulianto Tri, Aidil Fadli Ilhamdy, and Jayardi Andre. 2017. “Developing Simple Protocol on Natural Feed Culture for Rearing Seahorse Juvenile.” Intek Akuakultur 127–15. Irawan, Henky, Verapong Vuthiphandchai, and Subuntith Nimrat. 2010. “The Effect of Extenders, Cryoprotectants and Cryopreservation Methods on Common Carp Cyprinus Carpio Sperm.” Animal Reproduction Science 1223236–43. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2018. “Pengembangan Minat Wisata Ilmiah Di Desa Malang Rapat Dengan Objek Keanekaragaman Hewan Laut Yang Terdapat Di Pesisir.” Pengkemas Maritim 1137–45. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2015. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Crustacea DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 5237–38. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2014. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Mollusca DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 4110–26. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 8 Iskandar, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “KELIMPAHAN MAKROZOOBHENTOS DITINJAU DARI AKTIVITAS ANTROPHOGENIK DI PERAIRAN SUNGAI JANG.” Repository UMRAH. Iswandi, Joni, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “LAJU PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP KARANG Acropora Formosa HASIL TRANSPLANSTASI PADA KEDALAMAN BERBEDA.” Repository UMRAH. Jayardi, Andre, Henky Irawan, and Tri Julianto. 2017. “Pengaruh Pemberian FitoplanktonTetraselmis Chuii, Tetraselmis Suecica Dan Nanochloropsis Oculata Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Kopepoda Apocyclops Sp.” Intek Akuakultur 1223–42. Jipriandi, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2013. “PERTUMBUHAN KARANG Acropora Formosa DENGAN TEKNIK TRANSPLANTASI PADA UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Juniannto, Dwi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2014. “STUDI EKOLOGI TERIPANG Holothuroidea DI PERAIRAN DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. kristoval, Tuah, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “STUDI EKOLOGI KEPITING BAKAU DAN KEPITING RANJUNGAN DI PERAIRAN BATU LICIN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Kurniawan, T. Decky, Henky Irawan, and Febrianti Lestari. 2016. “STRUKTUR KOMUNITAS SIPUT LAUT GONGGONG DI PERAIRAN PULAU TERKULAI KELURAHAN SENGGARANG KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA, KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU.” Repository UMRAH. Mandela, Nelson, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2016. “SEBARAN MEIOFAUNA SECARA VERTIKAL DARI PANTAI KE ARAH LAUT PADA ZONA LITORAL DI PERAIRAN DAERAH PULAU PUCUNG.” Repository UMRAH. Mansur, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2016. “STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG HOLOTHUROIDEA DI PERAIRAN PULAU LAUT.” Repository UMRAH. Mardiana, Erpa, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2013. “TINGKAT KEBERHASILAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 9 PENETASAN TELUR PENYU HIJAU Chelonia Mydas PULAU WIE TAMBELAN DI LAGOI.” Repository UMRAH. Marizal, Dendi, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2012. “Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Holothuria Scabra Dengan Metode Penculture Di Pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.” Repository UMRAH. Miala, Iskandar, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “Hubungan Antara Bulu Babi, Makroalgae Dan Karang Di Perairan Daerah Pulau Pucung.” Repository UMRAH. Muslim, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “TINGKAT KEBERHASILAN PENETASAN TELUR PENYU SISIK Eretmochelys Imbricata PULAU DURAI KEPULAUAN ANAMBAS DI LAGOI.” Repository UMRAH. Nurhayati, Siti, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Hubungan Kelimpahan Drupella Sp. Terhadap Kondisi Tutupan Terumbu Karang Di Perairan Pulau Pucung Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang.” Repository UMRAH. Nurjannah, Muzahar, and Henky Irawan. 2013. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PADANG LAMUN PERAIRAN KELURAHAN SENGGARANG KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU.” Repository UMRAH. Permatasari, Anggun, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Syringodium Isoetifolium Dengan Teknik Transplantasi Polybag Dan Sprig Anchor Pada Jumlah Tegakan Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Kampe Desa Malang Rapat.” Intek Akuakultur 111–14. Prabowo, Yudi, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2014. “Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder Yang Terdapat Pada Daun Mangrove Xylocarpus Granatum Dengan Pelarut Yang Berbeda.” Repository UMRAH. Pramana, Rozeff and Henky Irawan. 2016. “SISTEM KAMERA PENGAMATAN BAWAH LAUT.” Pramana, Rozeff and Henky Irawan. 2014. “Smart Indikator Monitoring Batas Wilayah Laut Secara Otomatis Untuk Nelayan.” Putra, Denny Sanjaya, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2015. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PERAIRAN LITORAL PULAU PENGUJAN KABUPATEN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 10 BINTAN.” Repository UMRAH. Putra, Risandi Dwirama et al. 2018. “Responses of Herbivorous Fishes on Coral Reef Cover in Outer Island Indonesia Study Case Natuna Island .” SCiFiMaS 47040091–18. Rabiansyah, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “STUDI EKOLOGI KUDA LAUT Hippocampus DI PERAIRAN DESA SEBONG PEREH KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Risandi, Dwirama Putra et al. 2018. “PRELIMINARY STUDY OF HEAVY METAL Zn , Pb , Cr , As , Cu , Cd CONTAMINATIONS ON DIFFERENT SOIL LEVEL FROM POST-MINING.” SCiFiMaS 02008471–18. Rizal, Samsul, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2016. “TINGKAT TUTUPAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU TERKULAI.” Repository UMRAH. Rofizar, A. et al. 2017. “Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budididaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba Di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas.” Intek Akuakultur 1137–50. Romi, Muhammad, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2013. “PEMETAAN SEBARAN BIOTA LAUT ECHINODERMATA DI PERAIRAN TELUK DALAM.” Repository UMRAH. Rusmadi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2014. “Studi Biologi Kepiting Di Perairan Teluk Dalam Desa Malangrapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Sabrianto, EKo Widi, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2018. “Hubungan Kedalaman Sedimen Terhadap Kelimpahan Meiofauna Di Pesisir Desa Teluk Bakau.” Repository UMRAH. Saputra, Riki, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2016. “PEMANFAATAN NIRA NIPAH Nypa Frutican MENJADI BIOETAHNOL MENGGUNAKAN RAGI Saccharomyce Scereviseae DENGAN LAMA WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Seprianti, Rani, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 11 Thalassia Hemprichii Dengan Teknik Transplantasi Sprig Anchor Dan Polybag Pada Jumlah Tegakan Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Kabupaten Bintan.” Intek Akuakultur 1156–70. Sesarrio, Galih Kusmiharto, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAWAL.” Repository UMRAH. Suyanti, Maria, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “Studi Biologi Bulu Babi Echinoidea Diperairan Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Utama, Ikhlas, Falmi Yandri, and Henky Irawan. 2014. “Struktur Komunitas Bivalvia Di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Vangistuti, Dwi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “Studi Biologi Bintang Laut Asteroidea Diperairan Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Venrico, Henky Irawan, and Muzahar. 2014. “PEMANFAATAN NIRA NIPAH Nypah Frutycans MENJADI BIOETANOL DENGAN METODE FERMENTASI MENGGUNAKAN KONSENTRASI RAGI Saccharomyces Cereviseae YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Wahab, Kasmin, Falmi Yandri, and Henky Irawan. 2014. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PADANG LAMUN PULAU PENYENGAT.” Repository UMRAH. Yahya, Muzahar, and Henky Irawan. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PERAIRAN KAMPUNG BARU LAGOI KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Yanto, Rudi, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2016. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE PANTAI MASIRAN KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Yunus, Ali, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS BIVALVIA DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAWAL.” Repository UMRAH. Zulheri, Dendi, Henky Irawan, and Muzahar. 2014. “KEANEKARAGAMAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 12 GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DAN LAMUN PULAU DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG.” Repository UMRAH. Zulpikar, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Tingkat Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Bintang Dengan Pemberian Dosis Recombinant Growth Hormone RGH Yang Berbeda.” Intek Akuakultur 2258–69. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rGH dan dosis rGH yangterbaik terhadap efesiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan bawal ini dilakukan pada bulan Mei 2017 selama 35 hari di Balai Benih IkanDesa Pengujan, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialaheksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 3 perlakuan dan 3ulangan. Menggunakan analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkanbahwa hormon rGH memberi pengaruhnya terhadap benih ikan bawal bintangdengan dosis 6 mg/kg pakan dimana efesiensi pakan 72,06 % pertumbuhan bobottubuh akhir 12,47 g dan pertumbuhan bobot mutlak 9,78 DediKerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus merupakan salah satu jenis ikan laut yang bernilai ekonomis serta dapat dikembangkan menjadi komoditas budidaya yang menjanjikan. Permasalahan budidaya E. E. fuscoguttatus-lanceolatus yakni pertumbuhan ikan yang masih tergolong lamban sehingga mendorong peneliti untuk melakukan kajian terkait dengan pengaruh pemberian Tiroksin pada pakan pellet. Hasil yang diperoleh Tidak ada pengaruh yang signifikan perlakuan hormon tiroksin yang diberikan terhadap pertumbuhan panjang, berat, serta bobot harian ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus. Akan tetapi berdasarkan uji statistik data penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pertumbuhan panjang, berat, serta bobot harian pada masing-masing perlakuan hormon. Tingkat keberhasilan hidup ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus tergolong tinggi, serta laju mortalitasnya tergolong rendah. Dosis perlakuan paling tinggi pada laju pertumbuhan panjang ikan dan penambahan bobot serta pertumbuhan harian ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus yakni pada perlakuan 0,6 mg/kg-pakanRusmadi Henky IrawanFalmi YandriPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi, jenis–jenis Kepiting, Anatomi organ– organ dalam serta isi lambung kepiting. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2013-Februari 2014 di Peariran Teluk Dalam. Metode yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Sampel yang di dapat langsung di analisis di Laboratorium, dengan mengamati berat tubuh, warna, bentuk tubuh, panjang dan lebar karapas kepiting. Serta mengamati pengamatan Anatomi dengan cara membelah kepiting secara horizontal. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 4 species kepiting yang terdiri dari kepiting mata merah necora puber, kepiting batu thalamita sima, kepiting rajungan portunus pelagicus, dan Kepiting tompel carpilius convexus. Ke empat kepiting tersebut dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan dijual. Berdasarkan hasil pengamatan isi lambung diketahui bahwa jenis makanan kepiting yang ditemukan adalah alga dan ikan. Henky IrawanKawasan pesisir telah menjadi tempat wisata di Desa Malang Rapat. Daya Tarik utama wisata di pesisir adalah pada pantntainya seperti aktifitas berenang dan mengendarai wahana oahraga air. Kawasan pesisisr juga meruakan habitat bagi mahkluk hidup, dimana keanekaragaman hayati ini dapat dijadikan daya Tarik bagi wisatawan tetapi dalam lingkup minat khusus. Keanekaragaman hayati sebagai daya Tarik dapat menjadi bentuk minat khusu karena adanya fenomena dimana wisatawan tertarik dan penasaran pada keunikan dan keindahan bentuk mahkluk hidup itu, oleh karena itu pada wisatawan juga ingin mengetahui lebih lagi mengenaiinformasi ilmiah dari mahkluk itu, dimana fenomena ini menjadi dasar dalam mengembangkan minat khusus yaitu minat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut dalam wisata pesisir yang sejalan dengan upaya pelestarian. Pengemangan minat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut di Kawasan pesisir di lakukan dengan membuat pster berisikan informasi mengenai mahkluk-mahkluk yang terdapat di Kawasan tersebut. Informasi mengenai mahkluk-mahkluk hidup tersebut berupa gambar mahkluknya, nama ilmiah, dan petunjuk penangannya, sehingga wisatawan dapat melakukan aktifitas penjelajahan mencari mecocokkan mahkluk yang di temukan dengan poster, dengan mengetahui nama ilmiah maka wisatawan dapat mencari informasinya lebihbanya melalui internet. Upaya pelestarian dilakukan melalu informasi pada poster agar melepaskan kembali dan tidak menyakiti mahkluk yang di temukan. Pengembangan mitat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut sebagai bagian dari wisata pesisir dan pelestarian di Kawasan pesisir Desa Malang Rapat yang meiliki keanekaragaman 15 Echinodermata, 73 Mollusca, dan 21 Crustacea menunjukkan minat ilmiah ini memiliki respon yang positif dari wisatawan Henky Irawankeanekaragaman biota laut yang hidup di perairan pesisir pantai daerah Dipesisir Pulau Bintan telah pernah diteliti oleh peneliti dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan FIKP, Universitas Maritim Raja Ali Haji UMRAH yaitu Irawan 2012., Irawan dan Yandri 2013., Irawan dan Yandri 2014., dimana biota tersebut juga menjadi bagaian dari pelajaran di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Keberadaan biota laut yang hidup di perairan pesisir pantai tersebut berpotensi menjadi minat baru bagi wisatawan untuk berkunjung. Kelompok Wisata Pengudang Bintan Mangrove melakukan kegiatan wisatanya di kawasan Eksositem Hutan Bakau, Padang Lamun dan Terumbu Karang sebagai objek wisatanya tetapi memiliki kendala mengenai informasi terkait keanekaragaman yang terdapat di ketiga ekosiste tersebut yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pengembangan pengembangan ekowisata bahari berbasis keankaragaman hayati pada Kelompok Sadar Wisata pokdarwis Pengudang Bintan Mangrove di Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Sejauh ini telah banyak di temukan biota keanekaragaman hayati di pesisir desa pengudang saat surut jauh, sehingga memungkinkan untuk pada wisatawan untuk berjalan menelusuri jalur yang ditetapkan untuk mengamati biota-biota yang ada di Kawasan tersebut Kisaran Suhu Optimal Ikan, Nilai Kecerahan Kelangsungan Hidup Ikan, Oksigen Terlarut Dalam Air Dissolved Oxygen = Do, Karbondioksida C02 Dalam Air, Ph Perairan, Nitrit Nitrat Nitrogen Perairan, Kadar Amonia Nh3 Suatu Perairan Tercemar, Amonia Nh3 Di Perairan, Orthofosfat Perairan, Pengaruh Cahaya Pada Suhu Air, Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Perairan, Kecerahan Perairan, Oksigen Terlarut Do Pagi Dan Sore, Karbondioksida Co2 Merupakan, Kadar Karbondioksida Co2 Perairan, Kisaran Ph Di Air, Pengertian Ph Adalah, Peningkatan Nitrat No3 Di Perairan, Kadar Nitrat No3 Perairan, Kadar Ammonia Nh3 Untuk Kehidupan Ikan, Kandungan Ammonia Nh3 Yang Bisa Mematikan Ikan Nila, Menurunkan Kadar Ammonium, Kandungan Fosfat Di Perairan Alami, Rasio Konversi Pakan Atau Feed Conversion Ratio Fcr, Rasio Koversi Pakan Fcr Adalah, Survival Rate Sr Merupakan, Pengertian Kelangsungan Hidup Sr, Pertumbuhan Ikan Gr Growth Rate, Perlakuan Pakan Yang Memberikan Laju Pertumbuhan Mutlak, Produksi Ikan Nila Secara Monokultur, Lama Pemeliharaan Pembesaran Ikan Nila Antara Umur 3 – 6 Bulan KISARAN SUHU OPTIMAL IKAN DI PERAIRAN TROPIS Kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan di perairan tropis adalah antara 280 C - 320 C. Pada kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat tubuh/jam. Dibawah suhu 250 C, konsumsi oksigen mencapai 1,2 mg/g berat tubuh/jam. Pada suhu 12 - 180 C mulai berbahaya bagi ikan, sedangkan di bawah 120 C ikan tropis mati kedinginan. Secara teoritis, ikan tropis masih hidup normal pada suhu 30 - 350 C apabila konsentrasi oksigen terlarut cukup tinggi Kordi dan Tancung, 2005 dalamKamsuri, 2013. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran organisme baik dilautan maupun di perairan tawar dibatas oleh suhu perairan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim drastis Kordidan Andi, 2009 NILAI KECERAHAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN Menurut Asmawai 1993 dalam Suyantri 2011, nilai kecerahan perairan yang baik untuk kelangsungan organisme yang hidup di dalamnya adalah lebih besar dari 45 cm. Bila kecerahan lebih kecil dari 45 cm, maka pandangan ikan akan terganggu. Pendapat Cholik 1986 dalam Rukmini 2011 bahwa nilai kecerahan yang baik dan layak untuk kelangsungan hidup ikan dan organisme lainnya adalah lebih dari 45 cm. Adapun menurut Chairuddin 1989 dalam Rukmini 2011 nilai kecerahan perairan rawa pada umumnya > 30 cm karena warna air coklat hitam. OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR DISSOLVED OXYGEN = DO Oksigen terlarut Dissolved Oxygen = DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil foto sintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut Salmin, 2008. Oksigen adalah salah satu unsur kimia yang sangat penting sebagai penunjang utama kehidupan berbagai organisme. Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat organik menjadi zat anorganik oleh mikroorganisme. Oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis organisme berklorofil yang hidup dalam suatu perairan dan dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi zat hara yang masuk kedalam tubuhnya Nybakken, 1988 dalam Simanjuntak, 2007. KARBONDIOKSIDA C02 DALAM AIR Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan oleh tanaman maupun hewan. Ketersediaan karbondioksida adalah sumber utama untuk fotosintesis, dan pada banyak cara menunjukkan hubungan keterbalikan dengan oksigen. Meskipun suhu merupakan faktor utama dalam regulasi konsentrasi oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini juga tergantung pada fotosintesis tanaman, respirasi dari semua organisme, aerasi air, keberadaan gas – gas lainnya dan oksidasi kimia yang mungkin terjadi Goldman dan Horne, 1983 dalam Apridayanti, 2008. Menurut Saeni 1989 dalam Kasry dan El Fajri, 2013, gas karbondioksida yang terdapat dalam air dihasilkan dari penguraian bahan – bahan organik oleh bakteri. Bahkan ganggang mempergunakan karbondioksida dalam fotosintesis dan menghasilkannya melalui proses metabolisme dalam keadaan tanpa cahaya. PH PERAIRAN Tingkat keasaman pH perairan merupakan parameter kualitas air yang penting dalam ekosistem perairan tambak. Perubahan pH ditentukan oleh aktivitas fotosintesis dan respirasi dalam ekosistem. Fotosintesis memerlukan karbon di oksida, yang oleh komponen autotrof akan dirubah menjadi monosakarida. Penurunan karbon dioksida dalam ekosistem akan meningkatkan pH perairan. Sebaliknya, proses respirasi oleh semua komponen ekosostem akan meningkatkan jumlah karbon dioksida, sehingga pH perairan menurun Wetzel, 1983 dalam Izzati, 2008. Hasil pengukuran pH air menunjukkan kisaran pH – dengan nilai rerata Hal ini menunjukkan bahwa nilai pH relatif mendekati netral. Nilai pH tanah menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan air yaitu berkisar – dengan nilai rerata dan cenderung asam. Kecenderungan nilai pH tanah lebih rendah dari pada pH air ini mungkin disebabkan karena adanya akumulasi zat organik berupa akar-akar kayu dan dedaunan di dasar perairan dan yang sedang mengalami pembusukan. Proses ini akan menghasilkan CO2 yang berpengaruh pada nilai pH dan menurunkan kandungan oksigen terlarut Zonneveld et al., 1993 dalam Muchlisin,2009. NITRIT NITRAT NITROGEN PERAIRAN Nitrit NO2 biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan merupakan bentuk peralihan Intermediate antara amonia dan nitrat Nitrifikasi. NitrifikasiReduksi nitrat Denitrifikasi oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob, yang merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan gas amonia dan gas-gas lain, misalnya N2O, NO2, NO dan dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer. Lapisan atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Bebatuan juga mengandung nitrogen. Pada tumbuhan, hewan senyawa nitrogen ditemuka n sebagai penyusun protein dan klorofil. Di perairan, nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amonia NH3, ammonium NH4, nitrit NO2, nitrat NO3 dan molekul gas N2, sedikit nitrogen organik berupa protein, asam amino dan urea.Effendi,2003 dalam Ida, 2009 KADAR AMONIA NH3 SUATU PERAIRAN TERCEMAR Kadar Amonia NH3 suatu perairan yang tercemar memiliki kisaran nilai yang berbedabeda. Terdapat pada zona A2 dan terendah terdapat pada zona A1. Kadar NH3 di zona A3 yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 2,16 mg/L. Pada zona A1 dengan kisaran rata-rata antara 0,2-0,3 mg/L. Padahal, untuk perikanan maksimal kadar amonia adalah 0,016 mg/l. Dengan NH3 maksimal yang diperbolehkan untuk pemeliharaan udang yaitu _ 0,1 ppm Mintardjo et al, 1984 dalam hendrawati et al., 2008 AMONIA NH3 DI PERAIRAN Jika pH kolam tinggi, daya racun ammonia meningkat sebab sebagian besar berada dalam NH3. Sedangkan ammonia dalam bentuk molekul dapat menembus bagian membrane sel lebih cepat dari ion NH4. Presentase NH3 dari ammonia total dipengaruhi oleh salinitas, konsentrasi oksigen, suhu dan pH air. Semakin suhu pH air semakin tinggi penetrasi konsentrasi NH3, dalam artian peluang biota budidaya beracun NH3 lebih besar daripada suhu dan juga pH yang tinggi Kordi,2010. Menurut Spencer 2006, bahwa kadar ammonia dipicu oleh tinggi rendahnya suhu pada perairan. Fluktuasi tersebut akan menyebabkan perbedaan tingkat respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan. Oksidasi ammonia juga berjalan dengan cepat sehingga substansi itu menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan bantuan pengikat nitrogen. ORTHOFOSFAT PERAIRAN Menurut Astuti 2015, Fosfat merupakan hara penting untuk tumbuhan air dan alga, serta merupakan salah satu factor pembatas untuk pertumbuhan alga. Konsentrasi ortofosfat dalam perairan mengalami fluktuasi naik turun selama aerasi. Aerasi selama beberapa minggu di lapisan hipolimnion dapat menyebabkan penurunan orthofosfat pada lapisan hipolimnion. Selama aerasi, konsentrasi fosfat di permukaan perairan menurun sementara di dasar perairan meningkat yang diduga di dasar perairan mendapat tambahan fosfat dari pelepasan fosfat dari dasar perairan. Konsentrasi orthofosfat yang dapat menyebabkan eutrofikasi adalah – mg/L. Setiap senyawa fosfat terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat dalam bentuk terlarut. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai melalui drainase mengalirkan dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan deterjen yang mengandung fosfat seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. Fosfat organik terdapat dalam air buangan penduduk tinja dan sisa makanan. Fosfat organik dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhan Rumondang, 2009 dalam Yogiarti et al ., 2014 PENGARUH CAHAYA PADA SUHU AIR Menurut Closset et al.2006 dalam Retnaningdyah et al.2011, cahaya juga berfungsi dalam memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu pada perairan. Pengaruh cahaya pada suhu yaitu semakin lama dan besar intensitas cahaya, maka suhu air akan semakin meningkat. Perubahan suhu mempengaruhi tingkat kesesuaian perairan sebagai habitat, karena pada organisme memiliki kisaran minimum dan maximum suhu untuk kehidupannya. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU PERAIRAN Menurut Yumameet et al.2013, terdapat factor-faktor yang mempengaruhi suhu perairan. Faktor-faktor tersebut antara lain letak ketinggian dari permukaan laut, letak tempat terhadap garis edar matahari, musim, cuaca, waktu pengukuran, kedalaman air dan kegiatan manusia di sekitar perairan, misalnya industry dan pemukiman. Proses pencernaan yang dilakukan oleh ikan, akan berjalan sangat lambat pada suhu yang rendah, tetapi lebih cepat pada perairan yang suhunya lebih tinggi. KECERAHAN PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Pujiastuti et al. 2013, kecerahan merupakan transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel-partikel dan warna air. Pengaruh kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai/kolam dapat mengakibatkan tingkat kecerahan rendah sehingga dapat menurunkan produktivitas. Menurut Sari dan Usman 2012, kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus periaran air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa. Ala yang digunakan biasanya secchi disk. OKSIGEN TERLARUT DO PAGI DAN SORE MenurutHuboyodanZaman 2007, Sebaran temperatur sangat berkaitan dengan sebaran oksigen terlarut, semakin tinggi temperatur semakin rendah oksigen terlarutnya. Pola penaikan oksigen terlarut DO pada pagi hari sampai sore hari sebanding dengan pola penurunan temperatur pada pagi hari sampai sore dariSelatan ke Utara. Persebaran temperatur diatas temperatur normal ini diperkirakan akan menimbulkandampak seperti mempengaruhi metabolisme kehidupan akuatik sensitif terhadap racun, migrasibiota serta menurunkan kadar oksigenterlarut. KARBONDIOKSIDA CO2 MERUPAKAN Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon, berbentuk gas pada keadaan suhu dan tekanan standar dan berada di atmosfer bumi, karbondioksida adalah gas yang tidak berwarna dan berbau. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumuh-tumbuhan, fungi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida merupakan komponen pentig dalam kultivasi Borowitzka, 1988 dalam Zumaritha, 2011. KADAR KARBONDIOKSIDA CO2 PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Adawiyah 2011, bahwa kadar karbondioksida di perairan dapat mengalami penurunan bahkan hilang akibat proses fotosintesis, evaporasi, dan agitasi perairan. Perairan yang diperuntukan bagi kepentingan perikanan sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas < 5 mg/liter. Kadar karbondioksida bebas sebesar 10 mg/liter masih dapat di tolerir oleh organisme akuatik, asal disertai dengan kadar oksigen yang cukup. Sebagian besar organisme akuatik masih dapat bertahan hidup hingga kadar karbondioksida mencapai 60 mg/liter. KISARAN PH DI AIR Keasaman air di ukur dengan ph, yang mempunyai kisaran nilai antara 1-14. Semakin asam keadaan air, nilai ph semakin kecil. Sebaliknya, semakin basa kondisi air, nilai ph semakin netral ditunjukkan dengan nilai ph 7. Kondisi ph air yang sesuai bagi ikan tergantung pada jenis dan daerah asal ikan tersebut. Kebanyakan ikan hias hidup pada ph netral. Namun, ikan siklid dari daerah Afrika lebih menyukai air yang bersifat basa. Sementara, ikan siklid Amerika lebih menyukai kondisi asam. Ikan-ikan yang berasal dari Indonesia sebagian besar hidup pada kondisi ph netral 7 Kuncoro, 2008. PENGERTIAN PH ADALAH ph adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara khusus, ph adalah ukuran + ion hidronium H3O. hal ini didasarkan pada skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air murni memiliki ph jika ph kurang dari 7, air tersebut bersifat asam. Jika ph lebih besar dari 7, air bersifat basa/alkalis Herwibowo et al., 2014. PENINGKATAN NITRAT NO3 DI PERAIRAN Hal ini sesuai dengan pendapat Hutagalung dan Rozak 1997 yang menyatakan bahwa peningkatan kadar nitrat di perairan disebabkan oleh masuknya limbah domestik atau pertanian pemupukan yang umumnya banyak mengandung nitrat. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam hal ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk dan dampak yang dapat timbul jika pemberian pupuk tersebut berlebihan hutagalung dan rozak, 1997 dalam hendrawati et al., 2008. KADAR NITRAT NO3 PERAIRAN Nitrat NO3 adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat merupakan salah satu sumber utama nitrogen di perairan. Kadar nitrat pada perairan alami tidak pernah lebih dari 0,1 mg/liter. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan Notodarmojo, 2005 dalam agus et al., 2013. KADAR AMMONIA NH3 UNTUK KEHIDUPAN IKAN Menurut Daelami2012, bahwa sifat-sifat fisika dan kimia air sangat penting diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar kondisi air sesuai dengan kehidupan ikan. Salah satu sifat kimia yang diperhatikan adalah ammoniaNH3 harus kurang dari 0,5 mg/L. KANDUNGAN AMMONIA NH3 YANG BISA MEMATIKAN IKAN NILA Amonia merupakan salah satu senyawa beracun didalam air yang berbahaya bagi kehidupan ikan nila . gas yang berbau sangat menusuk ini dapat berasal dari proses metabolisme ikan dan proses pembusukan bahan organic yang dilakukan oleh bakteri. Batas konsentrasi kandungan ammonia yang bisa mematikan ikan nila adalah <0,1 mg/L Khairuman dan Amri, 2007 dalam Susanto et al., 2010. MENURUNKAN KADAR AMMONIUM Penurunan kadar orthofosfat juga didukung oleh diversitas tanaman yang terdapat di zona riparian sehingga kualitas air irigasi meningkat. Penanaman vegetasi riparian sepanjang 125 m selama 50 hari belum secara signifikan menurunkan kadar ammonium, namun penanaman sepanjang 275 m telah secara signifikan mampu menurunkan kadar ammonium. Kadar ammonium setelah penanaman vegetasi riparian ini berada dalam kategori kelas tiga berdasarkan PP 82 tahun 2001 tentang kajian kriteria mutu air. Penurunan kadar ammonium juga dipengaruhi oleh vegetasi yang berperan sebagai tempat terakumulasinya ammonium Hamdani et al,2013. KANDUNGAN FOSFAT DI PERAIRAN ALAMI Kandungan fosfat di perairan alami umumnya tidak lebih dari 0,1 ppm. Apabila kandungan fosfat cukup tinggi diperairan akan menimbulkan perairan tersebut subur, sehingga akibat penyuburan terjadi blooming. Sehingga perairan tersebut menjadi perairan yang anaerob. Hal ini dapat menyebabkan kematian massal bagi organisme perairan ikan diikuti terbentuknya senyawa beracun [H2S dan NH3 dan sebagainya Wahono, 1996 dalam Robert 2002. RASIO KONVERSI PAKAN ATAU FEED CONVERSION RATIO FCR Menurut Setiaji 2007 dalam Mulyadi 2010, Efisiensi penggunaan pakan dapat diukur melalui rasio konversi pakan atau feed conversion ratio FCR, yaitu antara berat pakan yang digunakan dengan jumlah berat ikan yang dihasilkan. FCR pakan untuk ikan dan udang berkisar antara 2-2,5 atau kurang dari itu, dengan kata lain 2-2,5 kg pakan yang di berikan menghasilkan 1 kg daging ikan. Makin kecil FCR nya, berarti semakin efisien penggunaan pakannya. Nila FCR dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut FCR= berat pakan yang diberikan/berat ikan yang dihasilakan RASIO KOVERSI PAKAN FCR ADALAH Rasio koversi pakan FCR adalah indeks dari pemanfaatan total pakan untuk pertumbuhan atau jumlah gram pakan yang diperlukan ikan untuk menghasilakan 1gr berat basah ikan. Nilai konversi pakan dapat diperoleh dengan membandingkan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan petambahan berat ikan uji dan berat ikan uji yang mati selama penelitian berlangsung. Semakin rendah nilai koversi pakan, maka efisiensi pemanfaatan pakannya semakin membaik stickney, 1979 dalam rachmawatu dan istuyanto,2014. SURVIVAL RATE SR MERUPAKAN Menurut zonneveld 1991, Survival Rate SR, merupakan indeks kelangsungan hudup suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya dari awal ikan ditebar hingga ikan di panen. Nilai SR dihitung dalam bentuk angka presentasi mulai dari 0%-100%.Rumus SR jumlah ikan yang di panen/jumlah ikan yang di tebar x 100%.kelulushidupan ikan diuji untuk membandingkan jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian dengan jumlah awal penelitian. PENGERTIAN KELANGSUNGAN HIDUP SR Menurut Effendie, 1979, Kelangsungan hidup SR adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup dengan ikan pada awal pemeliharaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung kelangsungan hidup SR adalah sebagai berikut SR = No/ Nt x 100% Keterangan SR = Survival rate / kelangsungan hidup % Nt = Jumlah benih di akhir pemeliharaan ekor N0 = Jumlah benih di awal peme SR = No/ Nt x 100% PERTUMBUHAN IKAN GR GROWTH RATE Menurut yulaipi dan aunurohi 2013 Pertumbuhan ikan yang diukur adalah GR Growth Rate dan pertambahan panjang harian ikan. GRGrowth Rate dan pertambahan panjang harian mengalami kenaikan pada 0%LC5096jam kontrol karena pada kontrol memiliki respon yang baik terhadap makanan sehingga laju pertumbuhannya naik, sedangkan pada konsentrasi 2,5%; 5%, dan 10%LC5096jam mengalami penurunan. PERLAKUAN PAKAN YANG MEMBERIKAN LAJU PERTUMBUHAN MUTLAK Menurut Hany 2011, perlakuan yang memberikan laju pertumbuhan mutlak tertinggi dicapai pada pakan dengan tingkat substitusi 15% sebesar 0,81. Kemudian pakan dengan tingkat substitusi 0% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,57. Selanjutnya pakan dengan tingkat substitusi 30% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,55. Pakan dengan tingkat substitusi 45% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,44. Maka, syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan pakan ikan antara lain kandungan nutrisi suatu bahan pakan harus cukup sesuai dengan kebutuhan ikan, disukai oleh ikan, mudah dicerna dan jika dilihat dari nilai ekonominya pakan yang dihasilkan dari pemanfaatan tepung Azolla mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibanding dengan penggunaan tepung kedelai sehingga dengan pemanfaatan tepung Azolla dapat menekan biaya produksi pakan. PRODUKSI IKAN NILA SECARA MONOKULTUR Budidaya ikan nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah kg/ha/panen, dikeramba jaring apung 1000 kg/unit/panen dan ditambak sebanyak Budidaya ikan nila ditambak, pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dikolam atau di jaring apung. Nila ukuran 5-8 cm yang dibudidayakan di tambak selama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gr. Sedangkan dikolam untuk mencapai ukuran yang sama diperlukan waktu 4 bulan Warintek,2010. LAMA PEMELIHARAAN PEMBESARAN IKAN NILA ANTARA UMUR 3 – 6 BULAN Lama pemeliharaan pembesaran ikan nila antara umur 3 – 6 bulan, tergantung pada tujuan produksi akhir, tempat, sistem dan metode pemeliharaan. Hasil penelitian dalam budidaya ikan nila menunjukkan fakta sebagai berikut 1 Produksi akhir ikan nila yang dipelihara sistem ekstensif dengan padat penebaran 0,5 ekor/m², bobot awal 10 g/ekor selama 3 bulan masa pemeliharaan mencapai 25 g/m² dengan bobot 50 g/ekor, sedang produksi akhir ikan nila yang dipelihara dengan sistem intensif dengan metode campur kelamin, bobot awal 15 g/ekor dan padat penebaran 30 ekor/m², setelah 4 bulan mencapai bobot 90 g/ekor Masarrang,2009. EDITOR Gery Purnomo Aji Sutrisno FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015 DAFTAR PUSTAKA Agus I. Kamsuri, N. P. L. Pangemanan, Reiny A. Tumbol. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia Air. Budidaya Perairan. 1 3. 31 – 42. Apridayanti, Eka. 2008. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Perairan Waduk Lahor Kabupaten Malang Jawa Timur Tesis. Semarang Universitas Diponegoro. Astuti,LP. 2015. Intervensi Internal Terhadap Biodegradasi Bahan Organik Limbah Karamba Jaring Apung Di Waduk Ir. H. Djuanda Dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Perairan. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Daelami, CO2 dan Ammonia Perairan. 31710. Effendie, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Hamdani dan Catur R, 2013. Peningkatan Kualitas Air Irigasi Akibat Penanaman Vegetasi Riparian dari Hidromakrofita Lokal selama 50 Hari. Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas Hewan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Hany, Optimalisai Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Nila Gift. Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Tehnik Industri. 122 177-181. Hedrawati., heru, Nurbani. 2008. Analisis Kadar Phosfat Dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit Pada Tambak Air Payau Akibat Rembesan Lumpur Lapindo. Badan riset kelutan dan perikanan. Jakarta. Hendrawati. Prihadi, Tri Heru. Rohma. Nurbani, Nuni. 2008. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jurnal kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Herwibowo, kunto., Budiana. 2014. Hiodroponik Sayuran Jakarta. Adawiyah, Robiatul. 2011. Diversitas Fitoplankton Di Danau Tasikardi Terkait Dengan Kandungan Karbondioksida Dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Huboyo, H S Dan B. Zaman. 2007. Analisis Sebaran Temperatur Dan Salinitas Air Limbahpltu-Pltgu Berdasarkan Sistem Pemetaaan Spasial Studi Kasus Pltu-Pltgu Tambak Lorok Semarang. Jurnal Presipitasi Vol. 3 September 2007, Issn 1907-187x. Undip. Semarang. Ida, Yustina. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Padabeberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri Visible. Skripsi Program Diploma 3 Kimia Analis. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara Medan. Izzati, Munifatul. 2008. Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut dan Ph Perairan Tambak setelah Penambahan Rumput Laut Sargassum Plagyophyllumdan Ekstraknya. Jurnal Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut. 60 – 69. Jurusan Biologi, FMIPA UNDIP. Kamsuri, Agus I,. Pengemanan ., Tumbol A,Reiny. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia 1 No. 3 31 – 42. Kasri,Adnan dan El Fajri, Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau Dari Sifat Fisik-Kimia Dan Makrozoobenthis. Berkala Perikanan 41 hal 37-52. Kordi, K Ghufrondan Andi Baso Air dalam Jakarta. Kordi, Transformasi Industri Akuakultur Pantai Timur ke Arah Kecepatan Teknikal. Proshiding Perkem VII. Jilid 1 260-268. Fakultas Penguruan dan Ekonomi Universiti Malaysia Terengganu. Kuncoro, Eko AQUASCAPE. Pesona Taman Akuarium Air Masarrang, e. 2009. analisis usaha ikan nila oreochromis niloticus di kolam melalui pola agribisnis di distrik muara tami kota jayapura. program pascasarjana universitas hasanuddin makassar. makassar. Muchlisin, 2009. Studi Pendahuluan Kualitas Air Untuk Pengembangan Budidaya Perikanan di Kecamatan Sampoinit Aceh Jaya Pasca Tsunami. Mulyadi, Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Buatan Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Ikan Selais Kryptopterus lais. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. N. Zonneveld, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.. j PT. Gramedia Utama Pustaka. Pujiastuti, P., B. Ismail; dan Pranoto. 2013. Kualitas dan beban pencemaran perairan waduk Gajah Mungkur. FMIPA. Universitas Sebelas Maret. Rachmawati,Diana. Istiyanto Samidjan. 2014. Penambahan Fitase Dalam Pakan Buatan Sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spesifik Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus. Jurnal Saintek Perikanan. ISSN Retnaningdyah, C., N. Marwati., A. Soegiantodan B. Irawan. 2011. Media Pertumbuhan IntensitasCahayadan Lama Penyinaran yang Efektif Untuk Microcystis, Hasil Isolasi dan Waduk Sutami di Laboratorium. JEP. 13 2 123-130 Robert J. Rompas, Parameter Fisika-Kimia Pada Budidaya Karamba Di Sungai Tondano, Kelurahan Ternate Manado. Rukmini. 2011. Karakteristik Ekologis Habitat Larva Ikan Betok Anabas Testudineus Blochdi Perairan Rawa Monoton Danau Bangkau Kalimantan Selatan. Fakultas Perikanan, Unlam Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Salmin. 2008. Oksigen Terlarut DO dan Kebutuhan Oksigen Biological BOD sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oceano. Vol. 30 3 21-26. Sari, dan Usman. 2012. Studi parameter fisika dan kimia daerah penangkapan ikan perairan selat asam kabupaten kepulauan meranti propinsi Riau. Universitas Riau. Simanjuntak, Marojahan. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 12 2 59-66. Spencer, C. P. 2006. The Micronotnent Element Inchemical Oceanograpy New York Rilley and Knowledge Akademis Press London. Susanto, Hervy. F. dan Yulisman. 2010. Pengaruh lama waktu pingsan saat pengangkutan dengan system kering terhadap kelulusan hidup benih ikan nila Oreochromis niloticus.Jurnal Akuakultur Rawa Suyantri, Eni. 2011. Sintasan Survival Rate Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus Secara In-Situ di Kali Mas Surabaya. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Ikan Nila Oreochromis niloticus.Jurnal Budidaya Perikanan Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jakarta. Yogiarti, Ni Luh Putu Rista., Didik Setiawan., Ida Ayu Manik Parthasutema. 2014. Analisis Kadar Fosfat Air Sungai Di Desa Beng, Gianyar Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS. STIKes Wira Medika PPNI. Bali Yulaipi,s dan Bioakumulasi logam berat timbalpb dan Hubungan nya dengan Laju Pertumbuhan ikan mujair. jurnal sains dan seni pimits. 222337-3520. Yumame, R. Y., R. Rompas dan Pangemanan. 2013. Kelayakan Kualitas Air Kolam di Lokasi Pariwisata Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Budidaya Perairan. 1 3 56-62 Zumaritha, F. 2011. “Pemanfaatan Karbondioksida CO2 Untuk Kultivasi Mikroalga Nannochloropsis sp. Sebagai Bahan Baku Biofuel. Skripsi FPIK, Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

fungsi temperatur dalam budidaya ikan